Pages

Sabtu, 19 Mei 2012

sedikit ulasan tentang penyakit kolera


Penyakit kolera adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus sehingga terjadilah diare disertai muntah yang hebat,sehingga seseorang dalam waktu beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh, jika tidak segera di tangani akan terjadi hipofolemik.
Vibrio cholerae merupakan bakteri gram negatif, berbentuk basil (batang) dan bersifat motil (dapat bergerak), memiliki struktur antogenik dari antigen flagel H dan antigen somatik O. Spesies Vibrio sering dikaitkan dengan sifat patogenisitasnya pada manusia, terutama Vibrio cholerae yaitu penyebab penyakit kolera yang biasa d temukan di negara berkembang yang memiliki keterbatasan air bersih dan memiliki sanitasi yang buruk. V. cholerae ditemukan pertama kali oleh ahli anatomi dari Italia bernama Filippo Pacini pada tahun 1854. Kemudian dikenal luas setelah Robert Koch, yang mempelajari penyakit kolera di Mesir, pada tahun 1883 berhasil membuktikan bahwa bakteri tersebut adalah penyebab kolera.

Isolasi

Untuk melakukan isolasi dan pemeliharaan vibrio, dapat menggunakan media Thiosulfate-citrate-bile salts agar (TCBS) yang merupakan media selektif untuk isolasi dan pemurnian Vibrio. Vibrio mampu menggunakan sukrosa sebagai sumber karbon akan berwarna kuning, sedangkan yang lainnya berwarna hijau. Sedangkan untuk perbanyakan Vibrio, dapat digunakan media Alkaline Peptone Water (APW) yang memiliki pH berkisar 8.4. Adapun pertumbuhan optimum vibrio adalah pada suhu berkisar antara 20- 35oC.

 Uji Biokimia

Teknik yang digunakan dalam identifikasi fenotipe Vibrio cholerae adalah uji lisin dekarboksilase dan ornitin (arginin) dekarboksilase, oksidase, Kliger Iron Agar (KIA), dan uji indol. Vibrio cholerae akan menunjukkan hasil positif pada keempat uji biokimia tersebut. Hasil positif untuk uji oksidase dan uji lisin dan arginin dekarboksilase adalah terbentuknya warna ungu tua.  Pada uji KIA, tidak terbentuk gas, dengan bagian permukaan media berwarna merah (basa) dan bagian dasar media berwarna kuning (asam). Untuk uji indol, akan terbentuk warna merah keunguan pada permukaan.
Kingdum:
Filum:
Kelas:
Gamma Proteobacteria
Ordo:
Vibrionales
Famili:
Genus:
Spesies:
Vibrio cholerae

Gejala-gejala penyakit

Kolera merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh Vibrio cholerae
Gejala-gejala kolera dari diare cair yang ringan, sampai diare akut yang ditandai dengan kotoran seperti air cucian beras. Gejala awal kram perut, mual, muntah, dehidrasi, dan shock (turunnya laju aliran darah secara tiba-tiba). Kematian dapat terjadi apabila korban kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar. Penyakit ini disebabkan karena korban mengkonsumsi bakteri hidup, yang kemudian melekat pada usus halus dan menghasilkan racun kolera. Produksi racun kolera oleh bakteri yang melekat ini menyebabkan diare berair yang merupakan gejala penyakit ini.

Diagnosis

Penyakit kolera dapat dipastikan hanya dengan mengisolasi organisme penyebabnya dari kotoran diare penderita individu yang terinfeksi. Dan dapat juga pemeriksaan dari darah pasien yang menderita infeksi aliran darah.

PATOGENESIS

kolera ditularkan melalui jalur oral. bila vibrio berhasil lolos dari pertahanan mulut dan asam lambung maka dia akan berkembang di usus halus. Langkah awal dari patogenesis yaitu menempelnya vibrio pada mukosa usus halus. Vibrio cholera merupakan bakteri non invasif. Patogenesisnya disebabkan oleh enterotoksin. Enterotoksin adalah suatu protein yang tahan panas tapi tidak tahan asam. Toksin ini akan menyebabkan diare sampai dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan hipovolemi.

MANIFESTASI KLINIS

Masa inkubasi kolera berlangsung antara 16-72 jam. Ditandai dengan diare yang encer dan melimpah tanpa ditandai dengan rasa mulas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar